26.8.09
Tono dan Tini
Gotchha !! .. ga nyangka bisa nemu Tono dan Tini lagi di tumpukan buku bekas yang rencana mo dilelang ke loakan (hehe bahasane ...). Tono dan Tini ini adalah buku cerita anak pas aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Sebenarnya ini buku perpustakaan yang dipinjem tapi ga dibalikin, ama temenku lho yaa..tapi sama aja ya kalo abis itu ta pinjem dan ga ta balikin, hihihi. Umur buku ini mungkin hampir sepantaraan ma umurku, 28 tahunan. Tono dan Tini dikarang oleh oma-oma belanda namanya Annie M.G. Schmidt trus diterjemahin oleh Alma Evita Almanar dan gambar dibikin oleh: Fiep Westendorp.
Sebenarnya ga ada yang penting banget dari isinya cerita, sekedar persahabatan 2 anak yang satu waktu bisa bertengkar kemudian ga berapa lama bisa rukun lagi, kemudian bertengkar lagi. Yaa pokoknya ga lepas dari tema kepolosan anak-anak yang dulunya mungkin pernah juga terjadi sama kita. Yang menarik juga ilustrasi gambarnya yang lucu-lucu.
Tini agak demam
Tini sakit, "Boleh saya menengoknya?" tanya Tono. "Tidak boleh," jawab ibu Tono. "Tini agak panas". "Seberapa panasnya?" tanya Tono. "Sebegini atau sebegitu?". "Sebegini," kata ibu. "Hari ini kamu harus bermain sendiri, dan juga besok".
Bermain sendiri sungguh tidak menyenangkan. Tono tidak tahu apa yang harus dikerjakannya. Gasingnya rusak. Si Beruang tidak mau bermain, dia hanya ingin tidur saja. "Saya akan berdiri dengan kepala di bawah" kata Tono. Dia mencoba melakukannya berulang kali, tapi selalu jatuh. Akhirnya Tono pergi juga ke luar. Dan tampak rumah Tini. Tetapi Tono tidak berani masuk. Dia melihat seseorang berdiri dimuka jendela.Itu adalah ibu Tini. Dan Tini tampak juga dengan selendang melilit di lehernya, Selendang wol.
"Halo,"kata Tono. "Halo," kata Tini. Tetapi Tini terlalu jauh. Lagipula jendela terlalu tinggi. Tiba-tiba Tono melihat bak sampah. Ditariknya bak sampah itu ke dekat jendela dan dia naik ke atasnya. Sekarang Tono bisa melihat ke dalam kamar Tini. Dia bisa menempelkan hidungnya pada kaca jendela. Tini juga menempelkan hidungnya pada kaca jendela. Dua hidung saling menepel pada kaca jendela. "Halo," kata Tono. "Hallo,"kata Tini. Tetapi Tini harus segera kembali ke tempat tidur. Tono pulang dan berkata pada ibunya. "Akhirnya dapat juga saya bermain dengan Tini ". "Apa?" tanya ibu. "Dasar anak nakal!". "hanya lewat lewat kaca jendela," jawab Tono. Ibu jadi tertawa
Ada yang pengen baca ?....hehehe
Subscribe to:
Posts (Atom)